Bayi baru lahir memerlukan perawatan khusus dan setiap ibu harus ekstra hati- hati dalam mengurusnya agar pertumbuhan sang bayi dapat berlangsung dengan baik. Menjadi seorang ibu merupakan salah satu hal yang paling menyenangkan di dunia terutama bagi para wanita karena kesempurnaan seorang wanita dapat dilihat ketika mereka menjadi seorang ibu. Namun, menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Diperlukan kesiapan mental yang matang dan kesehatan fisik yang memadai agar mereka mampu merawat keluarga mereka. bagi ibu yang sudah berpengalaman, tentu perihal mengurus anak bukanlah hal baru mengingat mereka sudah beberapa kali memiliki anak sehingga sudah tidak asing lagi bagi mereka mengenai perilaku anak terutama pada bayi baru lahir. Akan tetapi, hal ini akan menjadi hal yang menantang bagi seorang ibu muda yang baru memiliki pengalaman pertama dalam merawat bayi. Seringkali kita jumpai bahwa ibu baru atau newmom mengalami sedikit kesulitan dan kebingungan dalam merawat bayi mereka, sehingga banyak di antara mereka yang meminta bantuan kepada orang tua atau mertua yang tentunya lebih berpengalaman, bahkan, tak jarang bagi mereka untuk menyewa jasa perawat bayi untuk membantu mereka dalam hal mengurus anak. Sebenarnya, para ibu baru dapat mengurus anaknya dengan baik tanpa perlu merasa takut. Dengan mengenali tanda- tanda yang dikeluarkan oleh sang bayi dan memahami makna dari gejala tersebut, ibu tak perlu khawatir untuk mengambil langkah apa yang harus dilakukan untuk menanganinya. Terdapat beberapa hal atau sinyal yang biasanya ditunjukkan oleh bayi yang baru lahir, yang mana kali ini akan kita bahas bersama mengenai manka dari gejala tersebut dan bagaimana cara menanganinya.
-
Kenali tangisan bayi
Bayi baru lahir pada umumnya menunjukkan ekspresi mereka dengan tangisan mengingat bahwa mereka belum mampu memproduksi kata- kata ataupun menunjukkan respon- respon lain pada fase awal pertumbuhan mereka. untuk itu, perlu diketahui bahwa tangisan yang dikeluarkan bayi memiliki makna yang berbeda- beda, dan sebagai seorang ibu kita harus mampu mengenali apa makna dari tangisan tersebut. berikut adalah beberapa makna berbeda dari tangisan yang dikeluarkan oleh sang bayi sebagai respon untuk menunjukkan apa yang mereka rasakan atau inginkan.
-
Bayi menangis karena lapar:
Pada minggu- minggu pertama semenjak ia lahir, bayi akan sering menangis sebagai bentuk respon dari lingkungan baru yang ditinggalinya. Bayi akan sering menangis karena ini merupakan satu- satunya cara bayi untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka. akan tetapi, tangisan bayi di setiap momen yang berbeda memiliki makna yang berbeda pula. Salah satunya adalah bayi menangis karena lapar. Apabila ibu mendapati sang bayi menangis, ibu tidak perlu khawatir karena kemungkinan sang bayi lapar. Untuk mengetahui apakah benar sang bayi menangis karena lapar, caranya sangat mudah. Cobalah untuk memberikan asi kepada sang aak, apabila ia diam setelah mendapatkan asi, maka dapat dipastikan bahwa sang bayi menangis karena lapar. Namun apabila sang bayi menolak dan tetap rewel saat didekatkan dengan asi, maka kemungkinan besar sang anak menangis karena adanya penyebab yang lain.
-
bayi menangis karena kedaan ruangan
Dalam hal ini, bayi akan menangis apabila di dalam sebuah ruangan ia merasakan suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada kulit sang bayi yang masih rentan. Sebagai bentuk respon, sang bayi akan mengeluarkan tangisan ketika mereka mendapati suhu ruangan yang tidak bersahabat dengan kulitnya. Karena bayi terlalu sering dibedong, maka bayi akan merasa hangat dan nyaman apabila kain yang membungkusnya terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat. Sebaliknya, apabila kain bedong terlalu tebal atau tipis, maka bayi akan menolaknya dalam bentuk tangisan. Untuk mengatasi hal ini, pastikan sang ibu memilih kain bedong yang tepat dan menyerap keringat sehingga bayi akan merasa hangat dan nyaman ketika dibedong.
-
bayi menangis karena buang air
Hal ini merupakan hal yang paling umum terjadi pada bayi baru lahir. Ketika mereka buang air kecil ataupun besar, mereka akan merasakan risih dan tidak nyaman sehingga mereka akan menangis. Hendaknya sang ibu mengecek apakah benar tangisan tersebut dikarenakan bayi sedang buang air. Apabila benar, segerakan untuk membersihkan kotoran dan mengganti popoknya denga yang baru. jangan lupa untuk membersihkan kulit bayi dengan air hangat atau tisu basah agar tetap terjaga dari kuman. Pemberian bedak bayi juga disarankan agar kulit bayi tetap kering sehingga sang bayi akan merasa nyaman.
-
bayi menangis karena kolik
Ini terjadi pada bayi baru lahir yang biasanya berumur kurang dari dua minggu. Gejala ini umum dialami 10% bayi pada umumnya. Bayi mengalami kolik apabila ia menangis pada sore hingga malam hari. kolik terjadi karena berbagai sebab, di antaranya karena saluran pencernaan yang kurang sempurnya atau jumlah gas di dalam perut yang terlalu berlebihan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan tangisannya adalah tetap menyusui sang bayi atau menimang- nimang agar dia menjadi lebih tenang. Sesekali bawa sang bayi ke luar ruangan untuk mengganti suasana demi kenyamanan sang bayi.
-
bayi menangis karena sakit
Ketika bayi merasakan sakit di dalam tubuhnya, maka yang terjadi pada bayi adalah ia akan menangis dengan suara yang melengking lebih dari biasanya. Tangisan ini biasanya disertai dengan gerkan tubuh yang menggeliat- geliat seberti berontak. Jika hal ini terjadi, maka cobalah untuk meraba bagian per bagian dari tubuh sang bayi perlahan- lahan. Apabila tangisan sang bayi menjadi- jadi saat ibu memegang salah satu bagian tubuhnya, maka kemungkinan bagian tubuh itulah yang sakit. Untuk penanganan lebih lanjut, segeralah hubungi dokter agar mendapat penanganan yang lebih lanjut.
Selain gejala umum pada bayi baru lahir seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa hal yang wajib diketahui oleh sang ibu terkait dengan pemberian makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, yakni pemberian asupan ASI. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa ASI merupakan satu- satunya sumber gizi terbaik bagi bayi yang baru lahir menandingi susu formula apapun. Komposisi nutrisi ASI yang presisi mampu memberikan asupan- asupan gizi yang sangat diperlikan oleh tubuh bayi. Untuk itu, pemberian ASI eksklusif sangat disarankan bagi bayi semenjak ia bariu lahir sampai ia berusia dua tahun. Disarankan bagi sang ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada sang anak paling tidak tiga puluh menit hingga satu jam setelah bayi lahir ke dunia. Tentu saja, hal ini dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari dokter yang menangani proses persalinan. Bila tidak memungkinkan, maka pemberian ASI dapat dilakukan sesuai dengan saran dokter, namun yang perlu diingat adalah jangan membuat jadwal pemberian ASI untuk bayi anda karena bayi baru lahir biasanya tidur lebih lama. Berikanlah ASI sebanyak mungkin yang ia mau dan bila perlu, bangunkan perlahan bayi anda dan berikan ASI hingga ia tertidur kembali.
Selain memberikan ASI eksklusif, hal yang perlu diperhatikan oleh sang ibu adalah mengenai cara dan posisi menggendong sang bayi dengan benar. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan mengingat bahwa menggendong atau menimang sang bayi dapat memberikan rasa nyaman kepada sang bayi serta menumbuhkan ikatan emosional yang baik antara ibu dan bayi. Menggendong bayi membuat bayi secara bertahap menghafal aroma sang ibu sehingga ikatan emosional dapat tumbuh bahkan kelak hingga mereka dewasa. Namun, dalam menggendong bayi juga tidak boleh sembarangan terutama pada bayi yang baru lahir. Menggendong bayi harus ekstra hati- hati dan harus dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan raa tidak aman bagi sang bayi. Menggendong bayi yang teoat yakni dengan menggendong bayi di lengan. Ini adalah posisi terbaik dalam menggendong bayi yang baru lahir. Posisikan kepala bai tepat di atas siku lengan dan langan yang lain menopang seluruh tubuh bayi. Posisi seperti ini akan menimbulkan rasa nyaman bagi sang bayi untuk berlama- lama dalam dekapan sang bunda. Apabila hendak mengangkat sang bayi, cara mengangkat bayi yang tepat yakni dengan menyelipkan satu tangan di bawah kepala sang bayi dan tangan yang lain menopang pantat bayi kemudian diangkat secara perlahan. Bagi ibu baru, hal ini mungkin sedikit menantang namun disarankan untuk tidak terlalu panik dan hendaknya mengangkat sang anak dengan hati- hati untuk menghindari kealahan posisi mengangkat atau menggendong yang dapat menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh tertentu sang bayi. Dengan memperhatikan hal- hal penting seputar perawatan bayi, maka sang ibu terutama bagi para ibu baru tak perlu khawatir apalagi takut ketika menangani dan merawat bayi baru lahir.